Tips Singkat Dari Andrea Hirata

Siapa yang tak kenal Andrea Hirata, penulis asal Indonesia yang namanya mulai melejit ketika menciptakan sebuah Novel berjudul Laskar Pelangi. Novel yang sudah diangkat kedalam layar lebar dan telah diterjemahkan dalam 24 bahasa asing itu masih mampu menjadi novel favorit bagi kalangan pecinta novel tanah air maupun manca negara. so, gimana sih tips agar bisa menjadi seorang penulis profesional seperti beliau??? yuk intip tips singkat dari Andrea Hirata berikut ini..

“Menulislah dengan gaya kalian sendiri”
“Kenapa begitu? Karena writing sejatinya tidak bisa diajarkan. Kalau saya mengajarkan menulis pada kalian, maka kalian akan meniru gaya menulis saya. Padahal setiap orang punya gaya menulis masing-masing. Silahkan menulis sesuai gaya masing-masing. Tapi, ada yang namanya sharing. Kalian bisa sharing dengan saya atau dengan penulis-penulis berpengalaman lainnya.” 
(puspichanpalazzo.wordpress.com)

Tips Menulis Ala Asma Nadia

Asma Nadia??? Mendengar namanya saja kita sudah tahu siapa beliau, yaa.. beliau adalah seorang penulis profesional yang namanya sudah terkenal di dunia tulis. kegigihannya dalam menulis menghasilkan hasil yang positif, karya-karyanya yang sering kali menjadi best seller, mampu menarik minat Production House untuk mengangkat karyanya (Novel) ke layar lebar maupun sinetron. Seperti yang sedang booming baru-baru ini, SURGA YANG TAK DIRINDUKAN yang menceritakan perihal berpoligami, mampu menarik hingga hampir satu juta penonton dalam dua minggu penayangannya. Nahh buat kalian yang berkeinginan menjadi seorang penulis profesional seperti beliau, yuk kita intip tips menulis  ala Asma Nadia.

TIPS MENULIS ALA ASMA NADIA
Cari cara untuk selalu menulis ide menarik.
Temukan bentuk tulisan. Apakah akan dibuat A-Z alurnya linear biasa. Atau di mulai dari klimaks, bahkan akhir cerita.
Buat outline sederhana bagaimana tulisan akan bergerak. Bukan keharusan tapi sangat membantu bagipemula.
Buat opening yang memikat. Hindari lead cerita yang biasa-biasa aja. be creatif!Beri nyawa pada tokoh-tokoh kamu!Garap setting (tempat/waktu) untuk memperkuat cerita.
Beri warna lokasi sesuai kebutuhan.kenapa sebuah cerita hambar/ terasa monoton? Karena tidak ada konflik! perhatikan konflik...Olah setiap undur cerita dengan sabar.
Beri perhatian detail yang harus dimunculkan agar logika cerita mantab!
Hindari kebetulan cerita, kecuali bisa dipertanggung jawabkan. Khususnya untuk menyelesaikan cerita.
Saring dialog.Buang yang tidak berfungsi.Temukan formula ending yang pas. Tanpa harus berpanjang-panjang kalimat.
Tentang ending lagi, akhir cerita yang baik meninggalkan gema lebih lama di hati para pembaca. Jangan sia-siakan ending!Batasi egomu sebagai penulis.
Tokoh-tokoh muncul sesuai karakter dalam ceritamu.
Tokoh-tokoh itu bukan dirimu.
Mematikan tokoh untuk memberi kejutan dalam cerita.
Cari cara lain yang tidak klise.
Belajar setia dan bertanggung jawab bukan hanya dalam upaya hubungan tapi dalam meyelesaikan ceritamu!Menulis untuk diselesaikan.
Never give up on your stories. give them chances.
Kegigihanmu dalam menyelesaikan cerita yang sudah kamu mulai mencerminkan kegighanmu dalam menghadapi persoalan kehidupan.
Beri judul yang menarik!Beri jarak antara tulisan dan kam setelah seleasi. Lalu datangi lagi tulisanmu kali ini dengan kaca mata editor.
Jangan pernah tidak mengedit tulisanmu!

Hilangkan ketakutan / tidak pede dan excuse lain dalam mengirim cerita ke media.Di tolak penerbit/ media bukan musibah! Tulis yang lebih baik dan kirimkan lagi ke media / penerbit. jadikan masukan editor sebagai bahan koreksi yang membantumu menulis lebih baik!



Tips Menulis Ala Raditya Dika

Siapa sangka blog kambingjantan.com milik Dika Angkasaputra Moerwani (Raditya Dika) sangat sukses dipasaran, blog yang kini telah berganti nama Radityadika.com ini dahulunya hanya berisikan pengalaman pribadi seorang mahasiswa yang memilih berkuliah di Australia itu. Cerita-cerita menarik dan konyol yang dia alami ketika menjadi mahasiswa disana, menarik minat pembaca, sebelum akhirnya cerita pribadinya itu diminta oleh para fans untuk diterbitkan menjadi sebuah novel. Namun langkah Dika tak semudah yang diharapkan, karena beberapa penerbit menolak bahan novel yang Ia ajukan, sebelum akhirnya gagasmedia.com tertarik untuk mengangkat kisah pribadinya itu menjadi sebuah novel. Nahh.. buat kalian yang ingin sukses menjadi seorang penulis, berikut tips ala bang Raditya Dika

Tips Sukses Menjadi Penulis Ala Raditya Dika :
1.Mood Menulis Harus Dipaksa. Tak bisa dipungkiri, sebagai manusia tentu kita merasakan naik turunnya mood dalam menulis. Namun, dalam perjalanan sebagai penulis profesional, kita harus mengekesampingkan setiap mood buruk. Kita harus mensugesti diri jika tidak ada kata tidak mood. Kita harus tetap menulis apapun moodnya, meskipun hasilnya hancur, itu lebih baik daripada tidak menulis sama sekali. Toh, hasilnya nanti bisa kita edit lagi.

2.Komedi Bukanlah Ngelawak. Menurut Radit, komedi berbeda dengan ngelawak, melainkan sebuah persepsi yang unik. Komedi dibagi menjadi 2, yaitu observasional (pengamatan) dan situasional. Dalam komedi observasional, cakupannya adalah hal-hal yang memang sudah ada di sekeliling kita, namun belum menjadi komedi hingga kita bisa mengeksplorasinya. sedangkan komedi situasional adalah komedi yang tercipta dari hal-hal yang terjadi secara spontan. Pembuatan komedi berawal dari kegelisahan, observasi, imajinasi.

3.Penulis yang Baik Harus Berkarakter. Sebagai penulis yang akan menyandang predikat profesional, kita harus memiliki karakter tulisan sendiri, sehingga akan membentuk suatu keunikan yang tak tergantikan. Salah satu karakter yang dimaksud adalah gaya penulisan.

4.Harus Jujur. Maksudnya jujur dalam berkarya. Penulis yang baik harus jujur dengan karya yang dihasilkannya sendiri. Ide tulisan harus benar-benar lahir dari kegelisahan diri. Kuncinya, semakin mudah kita kesal terhadap suatu hal dan kritis, semakin mudah untuk menelurkan sebuah ide.

5.Menulislah Dengan Hati Dan Ciptakan Pasar. Beberapa penulis ternama tidak pernah berambisi menulis untuk mendapatkan uang atau terkenal. Contohnya Andrea Hirata yang menulis Laskar Pelangi. Novel itu berawal saat dia ingin gurunya Ibu Muslimah membaca tulisannya. Menjadi penulis harus bisa menciptakan pasar sendiri, bukan bertanya apa maunya pasar, tetapi tentang kegelisahan yang kita rasakan.
Demikianlah beberapa tips sukses menjadi penulis ala Raditya Dika. Semoga bermanfaat, selamat menulis, warnailah negeri ini dengan tinta karyamu :)
sumber(viva.co.id)

Just Info, Novel Bersambung

Hallo semuaaaa, sekedar mau kasih info.. untuk Novel bersambung yang berjudul per4tan, bakal gua post setiap 3 hari sekali, so buat kalian yang penasaran sama jalan cerita selanjutnya, pantengin blog ini and jangan lupa tinggalin kritik dan sarannya ya.. dan kalo kalian suka sama Novel bersambungnya, pliissss.. tolong bantu promote blog ini yaa hehe.. Gua Haidar Akbar, See Youuuuu.....

Novel Bersambung

Judul : PER4TAN
Genre : Comedy Romantic
Penulis : Haidar Akbar



Per4tan
Hidup bukan hanya tentang cita-cita, tapi cita-cita menentukan kemana arah hidup kita akan melangkah, hidup tak selalu soal uang, tapi uang selalu memaksa kita untuk terus membutuhkan kehadirannya, kapanpun dan dimanapun kita berada!

Selama ini begitu banyak rintangan yang menimpa persahabatan gua, Refo, Andra, dan Aufar,  tapi rasanya benar-benar gak adil ketika jalan kita berempat harus berbeda lantaran pesona wanita  memaksa kita untuk memilih jalan hidup masing-masing.
Prolog
Perkenalkan nama gua Sauqi Jamil, biasa dipanggil Uki. Gua adalah anak seorang kaya raya, bokap gua punya 2 unit rumah super mewah, 3 unit mobil beda merk, 4 unit sepeda motor, dan masih banyak kekayaan bokap yang gak bisa gua ceritain satu persatu, karena itu bisa bikin kapasitas tulisan yang ada di buku ini abis. Bokap adalah seorang politikus, tapi sebenarnya gak ada satupun orang dari keluarga gua yang setuju kalo bokap terjun ke dunia politik, termasuk gua. Bagi nyokap gua, politik cuma bakalan bikin hidup keluarga kita tuh sengsara, karena di Indonesia ini cuma ada sedikit politikus yang jujur. Buat apa juga kan uang banyak tapi hasil korupsi, amit-amit deh gua makan uang begituan. Tapi gua sih percaya gak percaya sama perkataan nyokap gua, disisi lain gua selalu nemuin berita yang kurang baik dari seorang politikus, disisi lain juga, gua harus dukung apapun pekerjaan bokap, ya asal itu halal. Oke kembali ke intinya, gua dilahirkan dalam keluarga yang harmonis, kata bokap gua sih, gua dikasih nama Sauqi Jamil biar kelak gua bisa lebih jamil alias lebih ganteng daripada dia, dan sekarang kayaknya semua itu udah jadi kenyataan. Gimana enggak? Sejak pertama gua masuk sekolah sampe sekarang gua duduk di bangku kuliah, jumlah mantan gua aja udah mencapai 30 orang, referensinya adalah 5 waktu gua SD, 10 waktu gua SMP, 10 waktu gua SMA dan sisanya baru  akhir-akhir ini gua putusin, dan yang terakhir kali gua putusin adalah cewek cantik bernama Sonya, masalahnya sih sepeleh, cuma gara-gara dia upload foto sama monyet di instagramnya, tapi bukan masalah dia foto sama monyet itu yang bikin gua memutuskan untuk mengakhiri hubungan gua sama dia, tapi karena dia minta gua buat beliin monyet itu, padahal dia tau sendiri kalo gua phobia sama monyet, ya itu karena dulu waktu gua kecil, gua selalu ditakut-takutin sama yang namaya topeng monyet. dan menurut gua itu adalah sebuah ancaman secara perlahan yang bakal membuat gua kehilangan nyawa, sampai akhirnya gua memutuskan buat minta pertolongan sama avatar dan membasmi seluruh monyet yang ada di muka bumi ini hahaha. Saat ini gua kuliah semester 4, dan selama gua kuliah, gua punya 3 orang sahabat baik yang selalu nemenin gua disaat susah maupun senang, Refo, Andra, dan Aufar. Yang pertama gua mau kenalin adalah sahabat yang udah ngikutin gua sejak gua duduk di bangku SMP. Refo adalah seorang yang bercita-cita menjadi seorang pemain sepak bola, menurut dia, menjadi pemain sepak bola adalah hobi sekaligus pekerjaan yang kelak akan menjanjikan untuk kelangsungan hidupnya. Tapi kalo diliat dari kondisi persepak bolaan kita saat ini, gua gak yakin kalo sepak bola bisa menjanjikan buat kelangsungan hidupnya, ya menurut gua sih, kepengurusan sepak bola di Indonesia saat ini, masih kayak anak kecil yang lagi maen Pro Evolution Soccer, terserah lah anak kecil itu mau pilih yang edisi 2012,2013, atau yang terbaru 2016, nah buat yang 2016 ini fiturnya udah mulai canggih, karena banyak kode-kode tersembunyi yang bisa bikin permainannya jadi lebih bagus, ettt, sorry kayaknya aura penjual DVD gua mulai keluar lagi deh hehe. Yang gua maksud adalah, anak kecil yang bebas buat ngelakuin apa aja buat menjadikan timnya lebih buruk dari sebelumnya, tapi ini khusus buat anak kecil yang newbie aja ya, yang masih maen sendirian sama computer terus kalah mulu, dan akhirnya sticknya abis dibantingin, abis itu ya nangis. Refo adalah anak kedua dari 3 bersaudara, dia adalah laki-laki satu-satunya didalam keluarga, setelah 5 tahun lalu bokapnya pergi untuk selama-lamanya. Ohh iya Refo itu punya kakak cantik parah, dan tanpa sepengetahuan Refo, Andra sama Aufar, sebenernya gua udah lama suka sama Chintya, kakaknya Refo, dan buat yang baca buku ini, gua harap kalian gak ngasih tau hal ini ke mereka, karena ini cukup gua dan hati gua aja yang tau, ciyee kayak di FTV aja haha. Rini adik perempuan Refo juga gak kalah cantiknya, tapi dia udah ada yang ngincer, tak lain dan tak bukan Andra orangnya. Nah selanjutnya gua akan kenalin Andra, sebenernya Andra gak jauh beda sama gua, selain ganteng, tinggi, putih mirip artis-artis korea yang abis dioperasi plastik, dia juga punya banyak mantan, katanya sih selama dia nginjekin kaki di bumi ini, total dia udah punya 25 mantan, tapi yang gua tau sejauh ini sih dia baru punya 3 mantan, Rina, Andita dan Fenita, dan ketiga-tiganya diputusin Andra tepat didepan mata gua. Sebenernya sih gua juga agak iri sama Andra, Andita cewek cantik dengan rambut hitam panjang sebahu, dan body perfect yang selama hampir 1 tahun gua incer berhasil dia pacarin, katanya sih Andita nerima Andra jadi pacarnya karena Andra itu adalah anak band, dan gua adalah orang yang gak bisa mainin satu alat musikpun, makanya gua nyerah buat dapetin Andita. Gua mulai kenal Andra sejak Ospek hari pertama, dan di hari kedua, gua dan Andra berhasil buat ngerjain balik kakak senior yang udah ngerjain gua dan Andra abis-abisan, Tomi namanya. Andra nekat ngasih usulan ke gua buat ngerjain si Tomi lantaran prinsip kita sama banget, pantang dikerjain didepan cewek cantik, dan Tomi mempermalukan gua sama Andra persis didepan senior-senior cantik yang kulitnya putih mulus mirip model iklan sabun di TV-TV. Andra yang gak terima dikerjain kayak begitu mulai mencari cara bagaimana caranya buat ngerjain Tomi, dan disaat dia mikir keras itulah akhirnya gua kasih usulan matang ke dia.
‘Gimana kalo kita cari tau dimana rumah dia ndra?’ ujar gua dengan nada penuh semangat
‘Terus kalo kita udah berhasil cari tau dimana rumahnya apa lagi yang bakal kita lakuin?’
‘Yaa kita rekam aja kejelekan-kejelekan dia selama dirumah, terus kita putar videonya tepat pas anak-anak kampus rame di kantin, kan ada layar lumayan gede tuh,’
‘Wah boleh juga tuh kayaknya, yaudah nanti pas pulang Ospek, kita langsung ikutin kemana arah dia pulang,’
Andra terlihat sangat antusias dengan rencana busuk yang tampaknya akan membuat Tomi gak bisa tidur selama berhari-hari. Tepat pukul 3 sore anak-anak Ospek meninggalkan mimpi buruk di hari pertama berada di kampus. Sesuai rencana, akhirnya gua dan Andra mengikuti Tomi mengendarai mobil mewah berwarna putih susu dengan balutan garis berwarna hitam kopi dipinggirnya, dan kalo kalian bertanya-bertanya tentang siapa pemilik mobil itu, jawabannya adalah punya bokap gua, karena jelas bokap gua adalah orang kaya yang kekayaannya melebihi harga dirinya. Gua dan Andra bergegas mengikuti sepeda motor ninja 250cc berwarna merah hitam yang dikendarai Tomi, seketika motor merah itu behenti dirumah mewah yang mewahnya gak akan bisa melebihi kemewahan rumah gua. Tomi membunyikan klakson tepat didepan pagar rumah berwarna hitam. Seketika itu pula muncul seorang satpam berkulit hitam dengan kumis hitam tebal di atas bibibirnya, serta berpakaian lengkap layaknya seorang satpam pada umumnya dari balik pos yang berdiri tepat dibelakang pagar rumah Tomi. Melihat tampang satpam yang begitu menyeramkan, mirip polisi-polisi india yang sering gua liat setiap kali gua nonton film Sahrukh Kahn. Akhirnya keyakinan gua buat ngerjain Tomi turun 50%. Tapi Andra yang berada tepat disamping gua kayaknya gak gentar buat menghadapi satpam menyeramkan itu, dan kalo gua boleh ambil tindakkan, mungkin gua lebih memilih buat melambaikan tangan ke kamera, sambil berteriak “nyerah mas, pliisss nyerah mas, udah gak kuat nih!!!” tapi entah kenapa kok gua jadi jijik gitu ya ngebayangin teriakkan barusan.
‘Ayo kita tuntaskan rencana kita,’ujar Andra sambil memegang bahu sebelah kiri gua
‘Tapi ndra, apa gak ada pilihan lain yang lebih baik, kayaknya ini terlalu berbahaya’ gua membalas ajakan Andra dengan nada lambat seakan-akan ada musuh tepat didepan mata kita pada saat perang berlangsung
‘Lu gimana sih ki, kan rencana ini lu yang ngusulin, kok lu jadi ragu gitu’
‘Tapi lu gak liat tuh satpam, serem banget’ ujar gua sambil mersakan jantung yang mulai berdebar kencang
‘Ahh cemen lu, satpam begitu mah kita kasih rokok sebungkus juga diem, bilang aja kita temennya Tomi, terus disaat satpam itu manggil Tomi, baru kita manfaatin buat masuk dan cari tempat strategis buat ngumpet,’ Andra berbicara dengan nada semangat yang semakin memuncak
‘Ohh oke deh, tapi lu yang ngadepin itu satpam ya’
‘Iya udah tenang aja’
Ucapan Andra membuat gua pasrah buat ngikutin permainan yang seharusnya menempatkan gua sebagai sutradaranya, tapi karena gua gak seberani Andra, akhirnya gua serahin jabatan sutradara gua ke Andra dan rela ngikutin apa aja rencana busuk selanjutnya yang bakal dia buat. Andra menarik gua untuk segera bergegas mendeketai pos satpam yang berisiskan beruang besar yang siap buat nerkam mangsanya kapan aja.
‘Pak, kami temen kuliah Tomi, Tominya ada gak? Ujar Andra dengan senyum palsu yang menyelimuti bibirnya
Satpam menyeramkan itu menatap mata gua dan Andra, seperti apa yang gua duga, satpam itu terlihat lebih menyeramkan jika diliat dari jarak dekat. Tapi ternyata apa yang ada dalam khayalan gua salah tentang satpam itu. Suaranya yang lembut mirip pemeran Po di serial kartun anak-anak Teletubies membuat jantung gua kembali ke detakkan normalnya.
‘Ohh mas Tomi ya, ada kok, bentar saya panggilkan dulu ya’ Ujar satpam seram bersuara teletubies itu sambil berkedip kearah Andra yang gua akuin pada saat itu lebih ganteng dibanding gua. Karena menurut temen SMA gua, kalo lu mau mengukur seberapa kegantengan yang lu miliki dibanding temen disebelah lu, caranya adalah siapa yang terlebih dahulu berhasil memikat seorang makhluk setengah mateng buat menggoda lu
‘Gila ndra, ternyata perkiraan gua salah. Kayaknya tuh satpam Alumni IMSM dah,’ gua berbicara dengan nada pelan sambil menutup mulut dengan telapak tangan
‘Apaan tuh IMSM?’ tanya Andra sambil memperlihatkan wajah bodohnya
‘Ikatan Makhluk Setengah Mateng haha..’ Gua tetawa sambil membayangkan satpam lenjeh itu
‘Gak lucu sumpah!’Dengan nada lembut tapi menyakitkan, Andra membuat gua berhenti tertawa
Gua dan Andra terus memantau situasi di sekitar rumah Tomi, sebelum melakukan rencana berat kayak gini, biasanya Andra melakukan hal aneh yang gak biasanya dilakuin sama kaum muda gaul kayak kita gini, tapi itu sih cuma gua liat di diary Andra waktu gua, Refo dan Aufar lagi ada dirumah Andra aja sih.
“Ndra, gimana selanjutnya?” Ujar gua sambil menengok ke arah Andra yang berada  tepat di belakang gua, tapi gua sedikit kaget ketika melihat Andra  sedang duduk bersila sambil memegang air mineral yang tadi sempat gua beli di kantin. “Lu ngapain sih ndra?” Gua mencoba memberanikan diri buat berbicara sama Andra, entah kenapa, gua melihat Andra seperti peserta dunia lain yang dari pertama ikut uji nyali gayanya udah sombong, sampai akhirnya peserta itu kesurupan dan guling-gulingan gak jelas. Mudah-mudahan itu gak terjadi sama Andra.
“Samber kesamber petir makan karedok dicampur pete harga goceng ditambah toge,” kira-kira ucapan seperti itulah yang keluar dari mulut Andra, dan selalu diulang berkali-kali, sampai akhirnya Andra meminum air mineral tadi dan berdiri dihadapan gua. Gua yang merasa ketakutan melihat sifat Andra yang berubah 180 derajat, dan melunturkan kegantengan yang selama ini dia punya, dengan nada pelan kembali bertanya “Ndra lu gak kesurupan kan?”
Andra menatap mata gua dengan tatapan tajam, “Lu apa-apaan sih”
“Ya abis, barusan lu aneh banget”
“Aneh gimana?”
“Itu tadi, ngapain lu bersila sambil ngoceh gak jelas?”

“Haha, gak ada apa-apa kok” Andra tertawa seakan-akan gak pernah ada hal aneh yang dia perbuat, dan hal itu merupakan sebuah misteri yang harus gua pecahkan

PER4TAN novel bersambung

Assalamu'alaikum, hallo semuanya.. terima kasih banyak buat kalian yang udah nyempetin buat mampir di blog baru gue ini, terima kasih juga buat kalian yang udah buang waktu kalian buat baca cerpen pertama yang udah gue post di sini sebelumnya.. nah biar blog ini gak sepi, kayaknya gue bakal ngikutin jejak bang Raditya Dika buat nulis cerita atau Novel secara bersambung di blog, tapi gue bakal nulis ceritanya di blog gue yaa, masa iya di blog diee haha.. nah maksudnya adalah gue gak akan langsung share satu cerita atau share satu novel penuh, melainkan secara bertahap, so gue juga minta bantuan kalian semua buat merevisi novel gue, kalo seandainya kurang menarik, atau mungkin kalian punya jalan cerita yang menarik buat bikin CALON NOVEL gue tambah keren, silahkan dituangkan, bebasssss hehe, semua kritik pedess pun bakal gua terima kok.. nah buat yang pertama gue bakalan share novel bersambung yang judulnya (PER4TAN).. nah kalo kalian penasaran, dan bertanya-tanya "apa sih itu maksudnya per4tan???" langsung gua bakal kasih jalan ceritanya, Right Now!!!

Cerpen

KETIKA CAHAYAMU MENGGAPAIKU
Entah apa yang membuatku bersedih ketika gadis cantik itu menceritakan pengalaman hidup pahitnya tepat dihadapanku. Cahaya cinta-Nya perlahan mulai merasuki hati yang sudah terlanjur kotor ini.
“Hidup di negeri yang penuh dengan teka teki seperti ini, bagaikan hidup didalam kubur namun dalam keadaan masih bernyawa. Setiap detik demi detik yang kami lewati, sama saja dengan penyiksaan yang kami alami. Bersabar bukan usulan dari para penceloteh untuk kami yang merasa selalu mengalah dengan keadaan yang bodoh seperti ini. Tak penting bagi kami siapa yang menjual kekayaan bangsa ini hanya karena merasa berkerabat dengan orang asing munafik itu, tak penting juga bagi kami siapa yang menyebabkan tahun 98 terasa begitu menyeramkan ditelinga anak cucu kami nanti. Yang terpenting saat ini adalah siapa yang dapat merubah bangsa ini kembali, atau mungkin beralih kepada masa kejayaan.”
            “Mas, tolong izinkan saya bertemu dengan pak Pejabat, sebentar saja” Dengan tubuh lemas, dan keringat yang terus mengucur diseluruh permukaan tubuhnya, Pria separuh baya itu terus memohon agar dapat dipertemukan dengan Sang Pejabat.
            “Kan sudah saya katakan sebelumnya pak, kalau Pak Pejabat sedang bertugas diluar kota” dengan tubuh kekar dan terlihat sangat gagah, sang pria berseragam lengkap, dengan tulisan SECURITY di topinya itu terus  mengusir sang Kakek
“Tapi mas, saya sudah menunggu hampir seharian hanya untuk meminta belas kasihan pak Pejabat, tolong bantu saya mas”
“Lebih baik bapak pergi sebelum saya bertindak lebih, ini perintah dari majikan saya”
“Tapi mas,..”
“Saya bilang pergi” Satpam itu menyeret dan menarik Kakek tua itu agar mau pergi dari kediaman sang Pejabat.
Sadar kembali mengayuh becaknya, dengan handuk kecil dipundak dan topi abu-abu yang ia kenakan, perlahan air mata mulai mengucur di antara hidung dan pipinya yang mulai memerah karena teriknya sinar matahari. Kejadian yang dialami sang kakek mengingatkannya kepada masa suram yang pernah ia alami
***
Pemilihan calon Kepala Desa Kekini masa jabatan 2003-2007 berjalan lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan oleh pihak panitia maupun masyarakat, dan terpilihnya Sadar Kandiri M.Pd sebagai Kepala Desa Kekini dan juga Adi L. Khan M.Pd sebagai wakilnya, diharapkan bisa membawa Desa Kekini menjadi desa yang makmur dan lebih maju dari periode-periode sebelumnya. –Sinpo Media-
“Haha, bapak bilang juga apa bu, masyarakat bodoh yang bisa disuap itu ya pasti bakal memilih bapak untuk jadi pemimpinnya” ujar Sadar sambil melepaskan jas hitam yang ia kenakan
“Tapi pak, apa yang sudah bapak lakukan itu sudah masuk dalam kategori curang”
”Alaahh, tau apa sih ibu tentang curang, bukannya semua pejabat di negeri ini memang tingkah lakunya seperti itu ya, terus kenapa bapak enggak bisa?” Sadar berbicara dengan wajah kesal dihadapan istrinya
“Astagfirullah bapak, ya enggak semuanyalah pak pejabat-pejabat di negeri ini seperti itu, kan masih banyak juga para pejabat yang mau bekerja dengan ikhlas dan tulus demi kemajuan bangsa”
“Sudahlah bapak cape dengar celotehan ibu, lama-lama bisa bikin kepala bapak pecah tau gak” Sadar berjalan menuju kamar mewah miliknya sambil tersenyum licik untuk bergegas istirahat
“tapi bapak..” Aminah istri Sadar hanya bisa menggelengkan kepala sambil berharap semoga kelicikan suaminya itu cepat berakhir. Aminah adalah sosok wanita yang sangat luhur budi pekertinya, dia adalah istri yang menggambarkan bagaimana seharusnya perilaku seorang istri terhadap suaminya. Sabar dan selalu menjaga nama baik keluarga dijadikannya hal utama dalam membina rumah tangga. Dengan wajah cantik dan hijab yang menutupi kepalanya membuat Sadar terpesona sekaligus mempersuntingnya 19 tahun yang lalu.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an mulai terdengar dari masjid yang berada dekat dari rumah mewah milik Sadar,  jam dinding berbentuk lingkaran yang ada di dalam kamar Sadar menunjukkan pukul 03.30 pagi. Aminah memang sudah terbiasa bangun sebelum adzan subuh dikumandangkan, untuk melaksanakan sholat Tahajjud.
Waktu sholat Tahajjud dipercayainya sebagai waktu yang paling mujarab untuk memohon dan meminta keinginan seorang hamba kepada sang Khalik. Satu jam berlalu, tepat pukul empat lebih tiga puluh menit panggilan untuk menunaikan sholat subuh dikumandangkan, Aminah lekas membangunkan Sadar yang sedang tertidur lelap untuk melaksanakan sholat subuh berjama’ah dengan dirinya.
“Pak, sudah subuh, kita sholat berjama’ah yuk” dengan nada sopan nan lembut Aminah membangunkan Sadar suaminya
“Aduuhh bapak masih ngantuk bu, ibu aja lah yang sholat,” Sadar menolak dengan tubuh membelakangi istrinya
Aminah menghela nafas, didalam batin, ia tak hentinya memohon ampun atas tingkah laku suaminya yang selalu melalaikan kewajibannya kepada sang Pencipta.
***
Sudah dua tahun Sadar memegang amanah sebagai Kepala Desa, namun bukan prestasi yang ia dapat, justru keberadaan Sadar sebagai Kepala Desa hanya menyebabkan Desa Kekini semakin terkenal dengan Desa yang minim kreatifitas, kotor, dan semakin banyak pengangguran didalamnya. Bukan tanpa alasan, selama Sadar memegang jabatan sebagai Kepala Desa, selama itu pula Sadar selalu berbohong kepada masyarakatnya. Sadar telah menggunakan uang yang seharusnya dipergunakan untuk perbaikan desa hanya untuk memuaskan kesenangannya semata, bahkan tak jarang Sadar dipergoki sedang bersama dengan wanita yang berbeda-beda oleh warganya. Namun dengan bukti yang minim, warga Desa Kekini hanya bisa bersabar dengan keadaan yang sedang mereka derita.
“Pak saya mohon tolong saya pak, anak saya sedang sakit,” ujar sang lelaki tua  yang sudah terlihat sangat kelelahan dihadapan Sadar
“Apa kamu bilang, kamu mau minta uang sama saya? Kamu kira saya ini orang tua kamu!” gentak Sadar dengan nada keras
“Tapi bapak ini kan pemimpin kami di desa ini pak, dan saya warga bapak”
“Saya tidak peduli, kalo mau uang ya kerja, sana pergi!” Sadar meninggalkan lelaki tua itu dan bergegas masuk kedalam rumah
“Tapi pak, tolong bantu saya pak!” lelaki tua itu berteriak sambil berharap Sadar berubah pikiran dan membantunya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anaknya. Namun sepertinya apa yang diharapkan lelaki tua itu musnah, Sadar tak peduli dengan apa yang sedang dialaminya

***
Pagi hari tepatnya pukul 07.00 Sadar menghentakkan kakinya menaiki mobil untuk bergegas menuju kantor Kepala Desa tempat dimana ia bekerja sebagai pelayan masyarakat setempat. Tak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya, namun ada hal yang mengganjal di dalam hati Sadar, akhirnya dia tersadar bahwa map merah yang sudah ia persiapkan sejak malam tertinggal di meja ruang tamu. Ia memutarkan kembali kendaraan yang selalu ia kendarai setiap akan bertugas menuju kantor Kepala Desa. Mobil mewah dengan warna putih sebagai warna utama, terlihat semakin elegan dengan logo berbentuk huruf H didepannya. Sesampainya didepan rumah, dilihatnya seorang gadis cantik berbaju putih, usianya terlihat masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Perlahan Sadar turun dari mobilnya dan menghampiri gadis tersebut. “Hai manis, kamu orang baru disini ya?” tanya Sadar dengan maksud mencoba lebih mengenal gadis cantik itu
“Iya pak, saya sedang mencari rumah pak Kepala Desa” Gadis tersebut sepertinya sangat grogi, terlihat dari wajahnya yang selalu menunduk ketika berbicara dengan Sadar
“Ohh jadi kamu sedang mencari rumah bapak Kepala Desa ya? Tepat sekali, saya orangnya, dan ini rumah saya” Sadar menunjukkan jarinya kearah rumah mewah miliknya
“Ohh jadi bapak sendiri orangnya ya, maaaf pak saya tidak tahu” Ucap sang gadis, rasa groginya perlahan mulai hilang ketika tahu bahwa orang yang ada dihadapannya adalah orang yang sedang ia cari
Sadar tersenyum melihat sang gadis, sepertinya Sadar sangat tertarik dengan gadis cantik yang ada dihadapannya itu “ohh iya tidak apa-apa, yasudah kita masuk dulu kedalam, biar lebih enak bicaranya”
“baik pak,”
Mereka berjalan masuk kedalam rumah Sadar, seketika Sadar melihat bagaimana gadis cantik itu begitu kagum dengan rumah beserta barang-barang mewah miliknya, baginya itu adalah kesempatan emas untuk bisa lebih dekat dengan gadis cantik itu
“Jadi ada urusan apa mencari saya, tapi ohh iya saya belum kenal siapa kamu, nama kamu siapa cantik? Ujar sadar sambil terus memandangi wajah cantik sang gadis
“Nama saya Dini pak, maksud kedatangan saya ingin melapor, sekarang saya dan adik saya akan bermukim di desa ini”
”Ohh ya, saya senang sekali ada wanita cantik seperti kamu tinggal di desa ini”
“Ahh bapak bisa saja, jadi apa persyaratan yang harus saya bawa pak?” tanya Dini
“Tidak perlu ribet-ribet, nanti malam kamu balik lagi kesini membawa foto copy kartu keluarga”
“Memang harus malam ini ya pak? Tidak bisa besok saja?” Dini heran dengan ucapan sang Kepala Desa yang menyuruhnya bertamu malam-malam kerumahnya
“Oh kalo bisa ya malam ini saja, lebih cepat lebih baik,” Ujar Sadar dengan wajah yang sangat bersemangat mengharapkan kehadiran gadis cantik itu, dia tahu bahwa istrinya sedang pergi ke Jakarta untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit, dan itu adalah kesempatan yang baik untuknya
”Baiklah pak nanti malam saya akan datang,”
***
Langit sudah mulai menghilangkan warna cerianya, matahari tak lagi memancarkan sinarnya, kini ia telah berganti dengan kehadiran sang rembulan serta para bintang yang terlihat sangat indah menghiasi langit diantara sang rembulan. Malam itu tepatnya pukul delapan malam, terdengar suara bel rumah Sadar berbunyi, ia mengintip dari jendela disamping pintu rumahnya, dilihatnya Dini, sang gadis cantik yang berjanji akan datang kerumahnya malam ini. Sadar membuka pintu dan perlahan menghampiri Dini.
“Akhirnya kamu datang juga,” ujar Sadar dengan senyum licik diwajahnya
“Maaf pak agak malam, soalnya saya harus membereskan rumah terlebih dahulu,”
“Ohh tidak ada masalah, silahkan masuk”
Sadar mempersilahkan Dini duduk di sofa mewah berwarna coklat miliknya.
“Ohh iya mau minum apa kamu?”
“Tidak usah repot-repot pak, apa saja,”
“Oke, Nike! Ambilkan jus jeruk buat tamu nih,” Ujar Sadar kepada pembantunya
“Baik pak” Sahut Nike, pembantu Sadar yang sudah lima tahun bekerja bersamanya, bagi Nike bukan hal baru Sadar membawa perempuan kedalam rumahnya ketika Aminah istri Sadar sedang tidak ada dirumah
Dini mencoba memberikan persyaratan yang harus dibawanya yaitu kartu keluarga kepada Sadar, “Ini pak kartu keluarganya,”
“Ahh itu mah urusan gampang, sekarang saya mau tanya dulu, kamu tinggal disini kan sama adik kamu,  memangnya orang tua kamu kemana?”
“Orang tua saya pak? Dini merenung ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu oleh Sadar, entah apa yang dipikirkan Dini hingga perlahan mulai meneteskan air matanya. Sadar yang melihat Dini menangis segera mengambil kesempatan dengan mendekati Dini dan menyenderkan kepala Dini di dadanya
“Ayah saya pergi meninggalkan keluarga sejak saya masih berumur dua tahun dan saat itu adik saya masih dikandungan pak, sedangkan ibu saya sekarang sedang sakit-sakitan di rumah nenek saya, maka dari itu saya memberanikan diri untuk pergi ke desa ini dengan harapan bisa mendapatkan sedikit demi sedikit uang untuk dikirimkan ke kampung saya, bahkan adik saya selalu memaksa untuk ikut dengan saya hanya untuk membantu saya mencari uang, padahal usianya saja baru menginjak 10 tahun”
“Maaf kalo saya membuat kamu menangis dengan pertanyaan saya,” Entah mengapa Sadar merasa sangat nyaman ketika gadis cantik itu berada didekatnya, rasanya sangat berbeda ketika Dini bersandar didadanya. Tanpa disadari, tetesan demi tetesan air mata mulai tumpah ruah di wajah Sadar. Kisah haru gadis cantik itu membuatnya mengerti bahwa apa yang telah ia lakukan adalah kebodohan. Kini yang ada dibenak Sadar adalah bagaimana memperbaiki kesalahan yang telah ia perbuat selama bertahun-tahun, siapkah istrinya mengetahui perbuatan bejatnya karena telah banyak bercumbu mesra dengan wanita lain selain dirinya. Namun semua yang telah ia sesali terasa musnah ketika warga mendatangi kediamannya serta mendobrak pintunya secara tiba-tiba, tak ada lagi seorang pemimpin dihadapan mereka. Dini yang saat itu ada didekapan Sadar semakin memudahkan niat warga untuk melengserkan kepemimpinan Sadar. Semua terasa lengkap ketika istrinya Aminah pulang dari kediaman orang tuanya, Aminah telah mendengar semua tingkah laku suaminya dari Nike pembantunya. Namun sebagai istri yang solehah, Aminah hadir untuk membela suaminya, dan mempersilahkan warga untuk pulang kerumahnya masing-masing terlebih dahulu.
“Maafkan bapak bu, bapak telah melakukan kesalahan gila seperti ini, bapak khilaf bu,” Sadar menangis dihadapan istrinya
Aminah hanya terdiam dan seketika itu pula meneteskan air mata, namun ia berusaha untuk tegar dengan semua cobaan yang ia hadapi, baginya Allah memberikan cobaan karena Dia sayang kepada hambanya. “Iya pak, ibu sudah memaafkan bapak, sekarang segara lepaskan kehinaan itu pak, kita mulai semuanya dari awal lagi,”
***
Dua jam perjalanan menuju rumah akhirnya Sadar sampai dirumah kemudian meletakkan becak sumber rezeki satu-satunya itu dibawah pohon rambutan depan rumahnya
“Assalamu’alaikum.. Bu, bapak pulang”
“Wa’alaikum salam.. Gimana hari ini, banyak penumpangnya pak?” dengan wajah penuh senyum menyambut kedatangan Sadar, Aminah datang menghampiri Sadar sambil membawa gelas berisikan air putih di tangan kanannya.
“Ya biasa lah bu, zaman sekarang kan orang-orang udah pada punya kendaraan pribadi, jadi ya penghasilan tukang becak kayak kita mah untung-untungan, coba aja kita masih kayak dulu bu” Sadar menyenderkan tubuhnya ke kursi kayu miliknya sambil menenggak air yang telah diambilkan Aminah istrinya
“Di syukuri saja dong pak, kita hidup didunia ini kan gak selamanya diatas terus”
Sadar kembali merenung, kemudian beranjak menuju balai bambu yang terletak di belakang rumah “Yaudah bu bapak kebelakang dulu, mau rebahan sebentar”
“Iya pak,”
Suara adzan maghrib mulai terdengar, Sadar masih tak beranjak dari balai bambu, setetes demi setetes air mata kembali mengucur di pipinya
“Pak masuk yuk, udah maghrib tuh, kita sholat berjama’ah dulu” Ujar Aminah sambil berjalan dari pintu belakang menuju balai bambu tempat Sadar merebahkan tubuhnya
Sadar yang mendengar istrinya berbicara, segera mengusap air mata yang sudah terlanjur membasahi wajahnya “Ehh ibu, ayo bu kita sholat berjama’ah”
Aminah hanya tersenyum melihat suaminya, di dalam hatinya ia selalu bersyukur karena suaminya sudah kembali kepada jalan yang diridhoi Allah, masih teringat jelas bagaimana suami yang sangat ia cintai itu pernah lupa dengan apa yang telah diberikan sang pencipta hanya karena jabatan semata.
***
Tepat pukul dua malam Sadar terbangun dari tidurnya, kakinya berjalan menuju tempat dimana ia dan istrinya biasa mengambil air wudhu. Sadar mengambil kain dan merebahkan sajadah dihadapannya, Kini sholat tahajjud sudah mulai rutin ia tunaikan, karena ia ingin Al-Qur’an dan Hadits menjadi pedoman bagi Hijrahnya.
Allah telah memberikan perjalanan hidup yang sangat berarti untuknya, kebodohan yang pernah dialami dulu, membuatnya belajar bahwa menjadi seorang pemimpin yang lupa akan amanah yang telah dipegang, tak ubahnya seperti pisau yang lupa majikan. Kapanpun pisau itu bisa menyerang kita,  jika kita tak mampu untuk mengendalikannya.
Na’udzu billahi mindzalik..

Cerpen Karya Haidar Akbar

redaksi@ampaskopi.com